hai. apa kabarmu? baik baik saja bukan? ya, kamu pasti baik baik saja. tidak ada yang lebih baik dari ini bukan?

ini suratku untukmu. surat yang tidak akan pernah kukirim kepadamu. surat yang tidak akan pernah kukatakan kepadamu. surat yang kutulis dengan keberanian yang tersisa. surat berisi isi hatiku.

surat ini untukmu. untukmu? ya, untukmu, temanku. pernahkah kamu merasakan kehilangan, temanku? pernahkah kamu kehilangan tempat untuk mencari perlindungan? pernahkah kamu kehilangan tempat ternyamanmu? pernahkah kamu kehilangan seseorang dari sisimu? sayang, temanku, kali ini aku merasakannya.

sejak hari itu. sejak hari itu. sejak aku mulai kehilangan semuanya. tempatku bercerita, tempatku tertawa, tempatku menjadi gila. ah, mungkin ini bukan aku saja. kami. apakah aku pencemburu? apakah aku menuntut hak yang tak kumiliki? apakah aku cengeng? apakah aku terlalu sensitif? apakah aku meminta hal yang lebih?

aku bahagia atas kebahagianmu. aku senang atas kesenanganmu. aku sedih atas kesedihanmu. aku kecewa atas kekecewaanmu. mungkin kamu tak melihatnya, tapi itulah yang kurasakan. terlalu berlebihan? tidak. inilah yang kurasakan.

seseorang berkata kepadaku "kita membutuhkan waktu untuk hal pribadi dan hal lainnya, hadapi perubahan itu". kamu tau? aku telah menghadapinya. mungkin kamu akan berkata "kamu kuat, kamu hebat" tapi, ternyata perubahan ini terlalu berat. terlalu berat untuk kutanggung sendiri. ah, aku memang lebay, seperti yang biasa kamu katakan kepadaku. perubahan ketika perlahan sosok teman terbaikku mulai menghilang. perubahan ketika perlahan kita mulai menjauh.

setiap pertemuan pasti ada perpisahan. pertemuan dengan dirimu sendiri adalah hal terbaik dalam hidupku. dan aku ingin pertemuan itu akan selalu berlanjut. membayangkan berpisah denganmu saja aku tak sanggup. menghadapi sosokmu yang mulai menghilang saja membuatku down.

tapi, teman, mungkin kamu memang berada dalam tahap ternyamanmu. aku mengerti itu. aku harus bahagia atas kebahagianmu bukan? aku tidak menuntut lebih. teman terbaik adalah teman yang selalu berada dalam keadaan susah dan senang bukan? aku menunggu. aku akan selalu berada disisimu teman. aku tidak akan berkata banyak. aku hanya akan menunggumu kembali. kembali hadir dengan pribadimu yang mulai menghilang. disaat kamu senang atau sedih, akan selalu ada tempatmu untuk kembali. aku akan berada disana. ah, bukan, kami.